Category: Berita Terkini

LIVERPOOL – Target Chelsea menggeser Liverpool dari puncak klasemen sementara English Premier League berantakan. The Blues ditahan imbang Everton tanpa gol.

Kapten John Terry menambah derita hasil imbang The Blues di Goodison Park, Selasa (23/12/2008), dengan terusirnya dia dari lapangan. Terry menerima kartu merah dari wasit 10 menit jelang babak pertama berakhir setelah menjegal keras Leon Osman.

Pertandingan antara tuan rumah Everton melawan Chelsea boleh dibilang berjalan sedikit membosankan. Tidak banyak kejutan diperlihatkan kedua kesebelasan di 45 menit pertama.

Kedua tim terkesan bermain terlalu hati-hati. Tercatat hanya ada dua peluang emas yang terjadi di babak pertama. Chelsea mampu membahayakan gawang Everton yang dikawal Tim Howard melalui Ashley Cole di menit kedua, sementara Joseph Yobo membalas melalui tembakan jarak dekat yang harus diselamatkan dengan susah payah oleh Petr Cech di menit 43.

Baru di babak kedua serangan tim tuan rumah mulai mengalir ke gawang Cech. Tiadanya John Terry membuat Everton tampil lebih mendominasi. Tidak kurang dari enam peluang berbahaya berhasil dibuat The Tofees, di mana salah satunya berhasil menjebol gawang Cech.

Namun sayang, gol Steven Pienaar di menit 84 dianulir wasit karena gelandang asal Belanda itu sudah lebih dulu berada pada posisi offside. Hasil imbang tanpa gol pun bertahan hingga peluit akhir dibunyikan wasit.

Dengan hasil imbang ini maka Terry dkk gagal menyingkirkan Liverpool dari tampuk pimpinan sementara Liga Primer. The Reds masih bertahan di atas dengan nilai 39, unggul satu angka atas pasukan asuhan Luiz Felipe Scolari.

Susunan Pemain:

Chelsea: Cech, Bosingwa, Alex, Terry, Ashley Cole, Mikel, Joe Cole, Ballack, Lampard, Deco, Anelka
Cadangan: Cudicini, Ivanovic, Drogba, Malouda, Bridge, Kalou, Belletti

Everton: Howard, Hibbert, Yobo, Jagielka, Lescott, Neville, Osman, Arteta, Fellaini, Pienaar, Cahill
Cadangan: Nash, Baines, Van der Meyde, Rodwell, Jutkiewicz, Gosling, Kissock
(tan)

Dikutip dari: http://bola.okezone.com

PATI – Pengurus Ponpes asuhan Kiai AKN di Pati, Yonk Sumarsono menyatakan, laporan sejumlah orangtua murid ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyatakan pimpinan ponpes Kiai AKN melakukan kekerasan seksual kepada murid-muridnya adalah fitnah.

Menurut Yonk, apa yang dilakukan pihak-pihak tersebut adalah semata-mata ingin menjatuhkan nama pimpinan ponpes. Disinggung mengenai keberadaan Kiai AKN, Yonk menjelaskan sang kiai berada di pondok. Akan tetapi, sedang tidak enak badan setelah pulang dari Jakarta dan tidak dapat menemui wartawan.

“(Tuduhan) itu tidak benar. Bisa saja, hal itu dilakukan karena ada pihak-pihak yang iri melihat prestasi dan kemajuan ponpes maupun sekolah yang dinaungi yayasan ponpes. Selain itu, setiap menjelang pemilihan presiden selalu ada fitnah yang diarahkan ke Ponpes, SMP, dan SMK Terpadu asuhan KH AKN. Fitnah ini dilakukan orang-orang yang diduga mantan pengajar serta mantan siswa, yang dikeluarkan karena melanggar tata tertib atau keluar sendiri, tanpa pemberitahuan lebih didasari rasa sakit hati,” kata Yonk kepada wartawan di Ponpes AKN Marzuki, Minggu (23/12/2008).

Dia juga membantah kabar yang menyebutkan adanya hukuman kekerasan yang diterapkan kepada siswa atau santri ketika melakukan kesalahan. Sebab, penerapan hukuman di sekolah masih tergolong normal dan tidak menjurus kekerasan fisik. Menurutnya, jika mendidik atau memberikan peringatan dengan kekerasan, maka nanti produk SDM yang dihasilkan juga kekerasan.

“Selama ini hukuman yang kita terapkan normal, kalau ada siswa yang nakal ya kita peringatkan secara lisan, atau kalau masih membandel dijewer. Kalaupun ada hukuman yang agak keras, tapi itu bukan menjurus ke kekerasan fisik,” tambah dia.

Mengenai upaya hukum yang akan ditempuh pihak ponpes, Yonk belum dapat menjelaskan. Permasalahan ini akan dibicarakan secara intern sambil menunggu perkembangan selanjutnya. (Sundoyo/Sindo/hri).

Dikutip dari: www.okezone.com

London – Manfaat Wi-Fi (wireless fidelity) memang besar terutama untuk lalu lintas data. Namun bagaimana jika gara-gara Wi-Fi, penyakit autis yang menyerang otak bisa melanda?

Sinyal Wi-Fi disinyalir bisa mempercepat perkembangan penyakit autis pada anak-anak. Demikian diungkapkan dalam sebuah studi yang dibesut oleh lembaga Australasian Journal of Clinical Enviromental Medicine. Studi ini mengungkapkan hubungan antara teknologi wireless dengan autisme. Mereka melakukannya dengan mengadakan berbagai tes terhadap anak-anak autis pada tahun 2005 dan 2006.

“Radiasi elektromagnetis dari Wi-Fi kelihatannya menjebak unsur tertentu dalam otak dan menyebabkan gejala autisme pada anak makin meningkat,” ungkap Dr. George Carlo, salah satu pembesut studi ini seperti dikutip detikINET dari EeTimes, Kamis (29/11/2007).

Sebelumnya, Dr George Carlo juga pernah meneliti bahwa penggunaan ponsel juga berpengaruh terhadap meningkatnya angka anak yang menderita autis. Gejala ini disebutnya mewabah di seluruh dunia.